Selasa, 29 Desember 2009

SIKAP SEORANG MUSLIM TERHADAP FENOMENA ALAM

Oleh : Tuharlan Efendi, S.Pd

Alhamdulillah, Alhamdilillahi hamdan syakirin..
Asyhaduanlailaha illallah wahdahulasyarikalah waasyhaduanna sayidana Muhammadan abduhu warasuluh.
Allahumma Sali a’la sayidina Muhammadin waa’la ali saiyidina Muhammadin wassalim tasliman katsiro.

Amma ba’du, Faya ayyuhannassuttaqullahahaqqotuqotihi walatamutunna Illa waantummuslimun.

Hadirin siding jumat yang berbahagia,

Melalui mimbar khotbah jumat kali ini, marilah kita senantiasa memanjatkan rasa syukur kita kepada Allah. SWT yang telah memperkenankan kita semua untuk kembali berhimpun di rumah Allah yang suci dan kita cintai ini, dalam rangka memenuhi panggilan Nya untuk menunaikan perintah ibadah kepada Allah. “Wamahalqtul jinna walinsana ila liya’ budun”. Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan untukmengabdi kepadaku.

Salawat beserta salam agar kiranya selalu tercurah kepada junjugan kita Nabi Allah Muhammad .SAW serta para sahabat dan keluarganya agar senantiasa memperoleh kedamaian di sisi Allah.SWT. Dan semoga kita sebagai pengikutnya nanti di yaumil akhir mendapatkan safaatnya. Amin ya Rabbul alamin.

Hadirin Sidang jumat yang berbahagia,

Sebelum saya menyampaikan khotbah, saya ingin berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri saya sendiri, marilah kita selalu meningkatkan ketaqwaan kepada Allah. SWT, taqwa dalam arti yang sebenar-benarnya yaitu berupaya untuk menjalankan semua perintah Nya dan meninggalkan segala larangan Nya.

Hadirin Rahimakumullah,

Masih melekat dalam ingatan kita, membayang dan mengiang pada indra manusia yang menyaksikannya, akan kejadian 10 hari yang lalu ( 30 September 2009 ) yaitu kejadian yang maha dahsyat, dan amat sangat tragis, menyedihkan dan memilukan. Gempa bumi yang berkekuatan 7, 6 SR telah menggetarkan dan mengguncang sebagian
kecil dari belahan bumi yang kita huni ini , menghancurkan hampir seluruh bangunan beserta isi dan penghuninya , merusak habitat dan ekosistem yang ada.
Seperti yang kita ketahui beberapa daerah di Sumatra Barat luluh lantak, Sehingga betapa banyak di antara saudara-saudara kita kehilangan harta benda, sanak saudara serta jiwa sekalipun.
Yang kaya kehilangan hartanya, apa lagi yang miskin, suami kehilangan istrinya, istri kehilangan suaminya, anak kehilangan orang tua, dan orang tua kehilangan anaknya.

Hadirin Rohimakumullah

Fenomena alam sedemikian adalah merupakan sebagian kecil dari totalitas kejadian yang menimpa alam dan ummat serta makhluk di muka bumi ini, dan itu telah terjadi sejak masa lampau , yang terus menerus terjadi secara berulang, hanya waktu dan lokasi kejadiannya saja yang berbeda. manakala kita kenang sejarah kejadian alam di masa lampau, Zaman Nabi Nuh. AS misalnya. Dan dinegeri kita sendiri dalam kurun waktu yang tidak begitu lama, mulai dari gempa bumi di Bengkulu th 2000, gempa bumi dan sunami di Aceh 2004, gempa bumi di yogja th 2006, gempa bumi di papua th 2007, jebolnya tanggul situ gintung Jawa Barat th 2008, gempa bumi lagi di Tasik Malaya 2 minggu sebelum lebaran kemaren dan baru saja terjadi lagi gempa bumi di Sumatra Barat adan daerah Jambi. Yang ternyata kita sebagai manusia sungguh sedikitpun tidak mampu berbuat apa-apa untuk menahan kejadian-kejadian tersebut.

Hadirin sidang jumat yang berbahagia,

Dengan rangkaian fenomena alam yang datangnya silih berganti ini telah melahirkan banyak pendapat di kalangan para ahli dan pakar geofisika. Boleh jadi mereka dengan jangkauananalisia ilmu pengetahuan yang mereka miliki berpendapat, bahwa kejadian itu disebabkan oleh gejala-gejala alam sperti jalaran lahar vulkanik karena aktivitas gunung berapi meningkat, getaran tekhtonik meningkat, geseran patahan dan lempengan lapisan bumi yang tahap penyesuaian secara periodik dan lain sebagainya. Hal itu bisa diterima menurut ilmiah dan logika akal.

Hadirin yang berbahagia,

Tetapi sebagai ummat muslim yang beriman , kita hendaknya berfikir untuk mengembalikan semua persoalan menurut kaca mata religi dan iman. Bahwa fenomena
alam yang telah menelan korban ummat dan makhluk di muka bumi ini adalah semata-mata kehendak Yang Maha Kuasa. ALLAH WAJALLAH.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al – Isra’ ayat 16 ( Q. 17. 16 )

Yang Artinya :
Apabila kami kehendaki akan membinasakan satu negeri, ( lebih dahulu ) kami suruh orang-orang yang mewah ( supaya taat ), lalu mereka fasik ( durhaka ), sebab itu berhaklah mereka ditimpa siksaan, lalu kami binasakan negeri mereka sebinasa-binasanya.

Hadirin yang berbahagia,

Ayat ini mengandung makna, bahwa apa yang di alami oleh manusia adalah atas dasar kehendak Allah semata akibat dari perbuatan manusia itu sendiri. Allah akan membalas kebaikan dengan kebaikan, sebaliknya Allah akan membalas kejahatan dengan kejahatan pula. Tetapi terkadang kita sebagai manusia hamba Allah tidak meyadari hal itu. Terkadang kita telah diberikan rizki yang berlipah ruah baik berupa harta, pangkat, jabatan, anak, istri, kesehatan dan lain sebagainya yang sungguh tidak terhitung dan
ternilai harganya. Tidak juga menjadikan itu semua sebagai sarana untuk semakin meningkatkan ketaatan dan ketaqwaan kita kepada yang memberikannya, darimana semua yang kita miliki itu berasal. Bahkan tidak sedikit di antara manusia yang terlena dibuai harta dan kekayaan yang dia miliki yang bermuara pada kesombongan dan kekufuran.


Hadirin yang berbahagia,

Jadi jelaslah bahwa, Allah tidak akan menghancurkan dan membinasakan bumi beserta isinya kecuali atas kehendak makhluk Nya sendiri.Artinya musibah kehancuran yang ditimpakan kepada ummat di bumi ini adalah atas dasar perbuatan dan perilaku manusia itu sendiri. Sebagaimana difirmankan oleh Allah.SWT “ Lainsyakartum waazlidannakum walainkafartum inna azlabilasyadid “

Artnya :
Siapa yang bersyukur akan nikmatku akan kutambahkan rizkinya, tetapi siapa yang kufur akan nikmatku maka tunggulah azabku sangat pedih.


Hadirin yang berbahagia,

Allah telah membuktikan kekuasan Nya dengan fakta-fakta yang nyata. Bahwa apa yang kita miliki dalam hidup ini hanyalah titipan Nya sebagai amanah yang harus kita pertanggung jawabkan bila sampai waktunya nanti. Apabila Allah mau mengambilnya dengan sekejap mata semua bisa lenyap dari tangan kita. Dan untuk apa semua itu kalau toh akan menjadi petaka.


Hadirin sidang jumat yang berbahagia,

Marilah kita semua untukmenjadikan seluruh kejadian yang menimpah ummat dimuka bumi ini, sebagai cerminan untuk mengintrospeksi diri akan tingkat pengabdian diri kita sebagai kafasitas hamba Allah yang diciptakan hanyalah untukmengabdi kepada Nya semata. Sebab jikalau Allah membinasakan ummatnya yang kufur dan ingkar,maka ummat yang taat dan alimpun akan terkena imbasnya, .Sebaliknya, Jika Allah memberi karunia dan rahmat bagi kelestarian ummat Nya yang senan tiasa taat kepada Nya, maka yang kufur dan inkar juga akan ikut menikmatinya.

Sebagai mana Allah menyatakan dalam Al- Quran :

“ Kalau aku melihat kemungkaran ummatku kata Allah, rasanya ingin segera membinasakan alam semesta ini, tapi karena menyaksikan hamba-hamba ku yang senantiasa mendekatkan diri kepadaku, sehingga tak tegah untuk membinasakan alam serta isinya ini “

Hadirin sidang jumat yang berbahagia,

Untuk itu marilah kita senantiasa menegakkan amar makruf nahi mungkar. Bertolong-tolongan di jalan Allah, saling nasehat-menasehati, membrantas segala bentuk kemungkaran yang ada pada diri kita dan keluarga serta lingkungan dimanapun kita berada dengan segenap kemampuan. Jangan sampai Allah menimpahkan sesuatu kepada kita dan negeri kita atas dasar kemurkaan Nya lantaran kedurhakaan kita yang tidak bisa mensyukuri akan nikmat yang telah kita terima.
Kita berharap, sesuatu berupa musibah yang di alami hanyalah berupa ujian dan cobaan, bukan merupakan azab.

Hadirin sidang jumat yang berbahagia,

Demikian khotbah singkat ini, semoga bermanfaat dan menjadi bahan pencerahan bagi kita semua dalam menghadapi semua fenomena dan kejadian alam dalam hidup dan kihidupan sekarang dan dimasa yang akan datang. Dan meyakini bahwa apa yang terjadi hanyalah kehendak Allah SWT.

Barakallahuli walakum fil quranil azlim wa’na fa’ni waiyakum bimafihi minal ayati wazikril hakim, wataqobalalla minni waminkum tilawatahu innahu huawassami’ul alim…………..


Curup, 9 Oktober 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar